Tuhan tidak memberi ujian yang melebihi kemampuan hambaNya
Allahu Akbar.. Allah Maha Besar
jujur tak pernah kualami sebelumnya. krisis yang begitu kritis. entah mengapa.
itu hanyalah sebatas kejadian pada masa lalu. tak perlu diingat
lagi lagi entah mengapa, bahkan itu sangat sulit untuk dilupakan. ibaratkan tak semudah membalikkan telapak tangan. sulit untuk diungkapkan. dan pada akhirnya hanya bisa menangis sendiri. bukan senjataku untuk meluluhkan hatinya. bukan juga agar dia bersimpati pada saya. yang saya bisa hanyalah meluapkan perasaan saya dengan cara saya. crying is the best way, whenever people can't cought the meaning the cry of me, ketika orang orang hanya akan bertanya kepada saya 'mengapa kamu menangis' dan saya akan menjawab 'tidak apa apa saya hanya sdikit mengalami kegoncangan, saya akan baik baik saja' seraya tersenyum :)
atau mungkin saya bisa saja menyembunyikan tangisan saya dalam senyum saya. the women were the best actress for a face player, you should belive this :)
butuh proses.. maybe it will took a little bit moment to forget, heee sorry, but that's conditions :)
mungkin bagi beberapa orang yang menjalani satu hubungan spesial, hal ini wajar saja terjadi. tentang teori kebosanan yang berujung pada satu kesalahan kecil.
atau mungkin saya yang terlalu polos sehingga sangat sulit sekali menghadapinya ketika tiba tiba saya diharuskan untuk benar benar menghadapi masalah itu. satu permasalahan kecil yang bagi saya memang tak perlu untuk dibesar besarkan tapi seiring berjalannya waktu justru membuat trauma bagi saya sendiri. saya tidak yakin ini trauma. atau phobia. atau semacamnya. tapi saya takut. sungguh sangat takut. so scared of me. really. >,< i think i couldnt face it. so hard i try, i cant >,<
but in the end. pada akhirnya saya harus.
sesakit apapun ini, sepedih apapun ini. aku percaya Tuhan benar benar tidak akan memberi ujian yang melampaui batas kemampuan hambaNya untuk mengatasinya.
i called it 'proses pendewasaan'
waw seems it proving my mood, but . .
everyday maybe everytime, selalu. layaknya shocking teraphy.
ketakutan akan suatu hal yang tidak bisa saya hadapi. berhubungan dengan perasaan. hati seorang hawa. rentan rapuh itu anggapan sebagain besar orang. memang aneh rasanya. tak ada yang perlu ditakuti selain Tuhanmu. tapi sekali lagi saya benar benar merasa dalam satu ketakuan yang besar. dan pada akhirnya sekali. saya tidak sanggup. saya TRAUMA
 
No comments:
Post a Comment